Makanan Ekstrem di Thailand, Dari Serangga Renyah hingga Hidangan Sadis Yang Aneh

Makanan Ekstrem di Thailand – Berani coba makanan yang bikin merinding sebelum suapan pertama? Thailand, surga kuliner Asia Tenggara, bukan cuma soal tom yum dan pad thai. Di balik gemerlap Bangkok dan hiruk pikuk pasar malamnya, tersembunyi dunia kuliner ekstrem yang bikin jantung berdetak lebih cepat dari biasanya.

Bayangkan berjalan menyusuri bonus new member Khao San Road di kelilingi aroma rempah dan asap dari gerobak kaki lima. Tapi bukan sate ayam atau mi goreng yang menyapa matamu, melainkan skewer penuh kalajengking goreng, tarantula panggang, hingga larva besar-besar yang di goreng garing. Serius, ini bukan adegan film horor, tapi bagian dari budaya makan yang tak mengenal batas rasa takut.

Kriuk dari belatung goreng? Gurihnya tarantula yang di goreng dengan saus pedas? Bahkan kepala kodok yang di bakar sampai gosong? Semuanya nyata. Dan anehnya, ada yang mengaku ketagihan. Mereka bilang, sensasi menggigit kaki serangga yang garing serasa makan keripik rasa BBQ level hardcore.

Baca Berita Lainnya Juga Hanya Di sanmarugrill.com

Tapi jangan salah di balik keanehan itu, banyak dari makanan ini punya nilai gizi tinggi dan di anggap superfood lokal. Serangga, misalnya, kaya protein dan rendah lemak. Masalahnya cuma satu: visualnya. Kalau lidah sih bisa terima, tapi mata…? Itu urusan lain.

Yang bikin makin panas? Banyak turis asing justru datang ke Thailand khusus untuk coba makanan ekstrem ini. Di abadikan lewat vlog, TikTok, dan YouTube, mereka bikin tantangan makan ulat sutra, telur busuk, sampai jeroan babi mentah. Dan percaya atau tidak video seperti itu viralnya bukan main. Bikin yang nonton antara jijik, penasaran, sampai mual tapi nggak bisa berhenti.

Dari Bangkok ke Tebet: Makanan Ekstrem Di Thailand Yang Aneh

Belum habis rasa syok dari slot 10k Bangkok, kembali ke Jakarta tepatnya Tebet yang kini jadi “panggung” untuk restoran-restoran viral yang tak kalah menggemparkan. Tebet bukan lagi sekadar tempat nongkrong biasa. Ini ladang konten bagi food vlogger, selebgram, dan netizen lapar views.

Bayangkan masuk ke resto dengan antrian mengular, bukan karena makanannya enak, tapi karena “unik” dan fotogenic. Salah satu resto viral di Tebet bahkan menyajikan nasi goreng dalam baskom besar dengan topping melimpah bak gunung lava dari sosis, telur, keju leleh, sampai saus merah darah. Nama menunya? “Nasi Goreng Neraka Level Pedas Tiga Dunia”. Iya, lebay. Tapi justru itu yang di cari.

Tak hanya soal makanan aneh atau porsi sadis, tapi juga atmosfer yang sengaja di bentuk untuk jadi bahan konten. Interior warna-warni, spot foto khusus, hingga pelayan yang berdandan nyentrik ala anime atau zombie. Ini bukan sekadar makan, tapi experience dan pengalaman itu harus bisa di bagikan ke Instagram dan TikTok, atau seolah nggak pernah terjadi.

Fenomena ini menggambarkan betapa perilaku makan kini bukan lagi soal rasa atau kenyang. Tapi siapa yang paling cepat mengabadikan, siapa yang paling pertama upload, siapa yang bikin netizen iri karena sudah “pernah ke sana”.

Sensasi yang Dicari: Makan atau Hiburan?

Baik makanan ekstrem Thailand maupun resto viral di Tebet, keduanya punya satu kesamaan: mereka tahu manusia modern haus sensasi. Bukan sekadar makan, tapi makan yang bisa di ceritakan. Makan yang bisa memicu komentar, reaksi, bahkan drama di kolom reply.

Mereka yang datang ke pasar malam Bangkok untuk mengunyah kalajengking melawan rasa takut bukan demi rasa, tapi demi membuktikan diri. Mereka yang rela antri dua jam di Tebet demi segelas boba jumbo 5 liter bukan karena haus, tapi demi konten yang klikbait.

Ini adalah zaman ketika kuliner bukan lagi urusan perut, tapi pertunjukan visual. Dan yang paling menguasai panggung ini bukan chef hebat, tapi para kreator konten yang tahu apa yang membuat jari netizen berhenti scroll.

Jadi, siap bertualang antara jijik dan penasaran? Siap menelan ketakutan demi engagement? Dunia kuliner ekstrem dan resto viral menanti. Karena di balik tiap gigitan yang absurd, ada satu pertanyaan: Berani nggak lo coba?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *